science communication
-

Melawan Narasi Diskriminasi dalam Komunikasi Sains
Ditulis oleh: Galih Widiyanto Beberapa waktu lalu, media sosial ramai oleh berita penemuan bunga Rafflesia hasseltii di Sumatra Barat oleh tim peneliti dari Inggris Raya dan Indonesia. Antusiasme publik pun bermunculan. Namun, perhatian kemudian bergeser pada unggahan Twitter dari akun resmi Universitas Oxford yang hanya menyoroti Chris Thorogood, peneliti asal Inggris Raya. Unggahan tersebut tidak Read more
-

Sains dan Dislokasi Budaya
Oleh: Ilham Akhsanu Ridlo Konsep “science” tidak bersifat universal, ia merupakan konstruksi budaya yang maknanya berbeda-beda tergantung pada konteks historis, epistemologis, dan linguistik suatu masyarakat. Di negara-negara berbahasa Inggris, “science” secara sempit merujuk pada ilmu-ilmu alam (natural sciences), sedangkan dalam konteks Jerman, kata “Wissenschaft” mencakup seluruh bidang keilmuan, termasuk humaniora dan ilmu sosial, juga “nauka” Read more
-

Keilmuan Komunikasi Sains Itu Sendiri Sedang Bermasalah
Selama lebih dari lima dekade, bidang komunikasi sains telah berkembang dari sekadar praktik amatir menjadi suatu disiplin semi-profesional, dilengkapi dengan teori, metode, dan kanon akademik yang terus berkembang. Jurnal ilmiah tumbuh subur, konferensi rutin digelar, dan keterlibatan publik menjadi bagian dari misi institusi pendidikan tinggi. Namun, meskipun infrastruktur intelektual telah terbentuk, satu persoalan tetap mengemuka Read more