Indonesian Science Communication Lab (IDSCL)

adalah grup inisiasi non-profit untuk pengembangan keilmuan, strategi dan praktik komunikasi sains di Indonesia. Berbasis riset dan pengalaman praktis untuk meningkatkan wacana dan partisipasi publik pada sains, dengan mendorong dialog dan proses deliberatif dalam ruang lingkup kajian public engagement of science (PES) dan Science, Technology and Society (STS).

science communication

  • Komunikasi Sains Telah Berkembang, Tapi Masih Mencari Arah

    Komunikasi Sains Telah Berkembang, Tapi Masih Mencari Arah

    Dalam lima dekade terakhir, dunia menyaksikan tumbuhnya sebuah bidang yang dulu dianggap pinggiran yaitu komunikasi sains (science communication). Upaya yang awalnya merupakan inisiasi ilmuwan untuk mempopulerkan apa yang mereka lakukan di Laboratorium, lalu upaya individu menulis esai populer atau berkembang membangun museum sains. Kini komunikasi sains telah menjadi disiplin akademik dengan literatur mapan, jurnal khusus, Read more


  • Podcast bersama Mike S. Schäfer tentang Menjembatani Sains dan Masyarakat

    Podcast bersama Mike S. Schäfer tentang Menjembatani Sains dan Masyarakat

    Dalam diskusi podcast bersama Hanna Siemaszko (SciLux Podcast), Prof. Mike S. Schäfer—pakar komunikasi sains dari Universitas Zürich—menawarkan refleksi mendalam mengenai kritis dan kemungkinan dalam hubungan antara sains dan masyarakat. Ia mengawali percakapan dengan membahas peran komunikator sebagai perantara (intermediary), bukan sekadar penerjemah pasif dari pengetahuan ilmiah. Komunikator yang baik, menurutnya, harus memiliki kemampuan untuk menjembatani Read more


  • Mengapa LinkedIn Lebih Baik untuk Komunikasi Sains?

    Mengapa LinkedIn Lebih Baik untuk Komunikasi Sains?

    Pernahkah Anda memikirkan mengapa unggahan ringkas tentang riset di Facebook kerap tenggelam dalam hitungan jam, sementara satu pos tentang hasil riset di LinkedIn justru memicu diskusi lintas disiplin yang berlangsung berhari-hari? Ternyata jawabannya bukan sekadar soal algoritma. Ini soal “ekologi” komunikasi pengetahuan yang berubah. Dan LinkedIn, yang dulunya dianggap hanya sebagai papan lowongan kerja digital, Read more